Kulit merupakan organ tubuh yang sangat penting. Kulit termasuk struktur tubuh terbesar yang menutupi permukaan tubuh. Oleh karena itu, kulit sama pentingnya dengan sistem lainnya. Lantas, apa hubungannya dengan luka bakar?
Luka bakar adalah trauma pada kulit yang di sebabkan oleh panas yang tinggi. Ketika berhadapan dengan luka bakar, ada beberapa hal yang harus kita telusuri. Bagaimana terjadinya luka bakar ? berapa luas kulit yang terkena luka bakar ? berapa kedalaman luka bakar? Di mana lokasi/tempat terjadinya luka bakar? Dan siapa penderitanya?
Pada umumnya, ada lima mekanisme yang menyebabkan terjadinya luka bakar, pertama, melalui kontak langsung dengan kobaran api. Kedua, melalui air mendidih, uap panas, dan minyak panas (luka bakar cair). Ketiga, melalui senyawa asam sehingga menimbulkan panas ketika kontak dengan jaringan organik (luka bakar kimia). Keempat, melalui sambaran petir atau aliran listrik. Luka bakar listrik memiliki karakteristik yang unik, sebab sekalipun sumber panas berasal dari luar tubuh, kebakaran/kerusakan yang parah justru terjadi di dalam tubuh. Kelima, melalui kontak langsung dengan objek panas, misalnya wajan panas atau knalpot sepeda motor. Luka bakar cair, aliran listrik, atau kontak langsung sangat sering terjadi di indonesia.
Luka bakar dapat di klasifikasi menjadi tingkat 1,2, dan 3. Kadang-kadang di gunakan pula istilah tingkat 4 pada kulit yang hangus terbakar mirip arang (nekrotik).
Ø Luka bakar tingkat 1 (Superficial burn), merupakan luka bakar permukaan yang tidak terlalu serius dan hanya mengenai lapisan kulit bagian atas/luar. Sering kali dengan di sertai pembentukan vesikel (gelembung berisi carian).
Ø Luka bakar tingkat 2 (Partial thickness burn), merupakan luka bakar yang mengenai sebagian dari ketebalan kulit. Luka bakar ini sering kali di sertai dengan rusaknya struktur di bawah kulit, seperti folikel rambut, kelenjar subaseus (minyak) atau jaringan kolagen.
Ø Luka bakar tingkat 3 (full thickness burn), merupakan luka bakar yang mengenai seluruh ketebalan kulit. Struktur di bawah kulit pun sering kali mengalami kerusakan. Sekalipun demikian, kulit tidaklah lenyap, musnah atau hilang, tetapi rusak.
Sebagian besar luka bakar adalah berupa kombinasi dari ketiga tingkat di atas. Pada bagian pinggir sering kali terjadi luka bakar superficial, sementara pada pusatnya atau tempat terjadinya kontak adalah berupa partial thickness burn atau full thickness burn.
Luka bakar dapat terjadi di dalam ataupun di luar tubuh. Luka bakar yang terjadi pada daerah kepala (wajah) dan leher jauh lebih berbahaya daripada luka bakar di daerah tungkai bawah. Sebab luka bakar demikian dapat menyebabkan pembengkakan di daerah leher sehingga dapat menimbulkan destruksi jalan nafas. Hal yang sama juga berlaku pada daerah tangan. Luka bakar pada daerah tangan, terutama tangan kanan akan lebih menyengsarakan penderitanya di bandingkan dengan yang terjadi pada daerah tungkai bawah. Tangan kanan memiliki fungsi yang sangat esensial dalam aktivitas sehari-hari.
Selain itu, faktor usia pasien juga menentukan. Luka bakar pada bayi dan lanjut usia lebih serius di bandingkan luka bakar yang sama terjadi pada laki-laki berusia 20 tahun.
Luas permukaan tubuh akibat luka bakar dapat di tentukan melalui cara estimasi (perkiraan). Dalam hal ini selalu di anjurkan untuk menggunakan angka perkiraan yang lebih tinggi (25%).
Ketika masuk kebagian terapi, hal pertama yang mesti kita lakukan adalah mengevaluasi apakah yang kita hadapi adalah luka bakar mayor. Di sebut luka bakar mayor jika luasnya 20 – 30 persen berupa partial thickness burn atau full thickness burn. Luka bakar mayor memerlukan tindakan emergensi dan penderitanya harus segera di kirim ke pusat perawatan luka bakar untuk menjalani rawat inap. Problem medis luka bakar mayor, tidak hanya persoalan kulit, tetapi menyangkut sistem tubuh lainnya. Pembuluh kapiler dapat membengkak dalam upaya mengirim berbagai bahan pertahanan tubuh. Selain itu, dapat juga menyebabklan terjadinya perembesan darah ke luar pembuluh. Peristiwa ini akan berefek pada kerja jantung, Pembuluh limfa, hati, pankreas, dan berbagai sistem lainnya di dalam tubuh. Jika yang kita hadapi tidak termasuk ke dalam kriteria luka bakar mayor, kita dapat segera memberikan terapi.
Ada tiga prioritas penting dalam perawatan luka bakar ringan. Pertama, mendahulukan upaya tindakan emergensi. Contohnya dalam menghadapi seorang pasien yang mengalami kesulitan benafas, prioritas pertama kita adalah mengatasi masalah penapasan. Baru setelah pernapasannya stabil, kita bergerak ke problem kulit. Kedua, tindakan mempertahankan bentuk dan fungsi bagian tubuh yang terkena luka bakar. Ketiga, tindakan menciptakan penampakan jaringan parut sebaik mungkin.
Selama perawatan, pasien dapat menunggu terjadinya pertumbuhan kulit baru. Akan tetapi, penantian ini umumnya memakan waktu yang lama. Alternatif lainnya adalah melakukan skin graft (transplantasi kulit / cangkok kulit). Transplantasi adalah proses pergantian organ atau jaringan sehat yang dapat berasal dari tubuh sendiri atau orang lain.
Transplantasi kulit dapat di kerjakan dengan mengambil kulit dari suatu bagian tubuh yang kemudian di tanam pada daerah yang memerlukan. Lokasi pengambilan (donor site) biasanya di daerah paha. Karena daerah ini cukup lebar dan mudah pulih. Agar pertumbuhan dapat terjadi, maka di perlukan beberapa syarat. Misalnya kulit donor haruslah kulit yang sehat; tempat donor di tanam memiliki jaringan pembuluh darah yang baik; tidak memberi tekanan apapun setelah kulit donor di letakkan; dan keahlian dokter bedah yang mengerjakan transpalantasi. Pada umumnya pertumbuhan kulit baru akan terjadi dalam waktu 4 – 7 hari. Jika pada akhir hari ke tujuh kulit tidak juga tumbuh, maka transplantasi dapat di anggap gagal. Perlu di ingat, transplantasi umumnya tidak di lakukan untuk luka bakar superficial.
Jika luka bakar seorang pasien demikian luas sampai ia tidak lagi memiliki bagian yang bisa di jadikan donor, maka anggota keluarga dapat mendonorkan kulitnya. Tentu saja mereka harus memiliki golongan darah yang sama. Sekali lagi, tanpa transplantasi pun luka bakar akan sembuh, tetapi memerlukan waktu penyembuhan yang panjang. Dengan kata lain, teknik transplantasi merupakan cara penyembuhan yang paling cepat.
Share ke :
0 comments:
Posting Komentar