Transplantasi Organ




Teknik transplantasi, dimungkinkan untuk memindahkan suatu organ atau jaringan tubuh manusia yang masih berfungsi baik, baik dari orang yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, ke tubuh manusia lain.
Dalam penyembuhan suatu penyakit, adakalanya transpalntasi tidak dapat dihindari dalam menyelamatkan nyawa si penderita. Dengan keberhasilan teknik transplantasi dalam usaha penyembuhan suatu penyakit dan dengan meningkatnya keterampilan dokter – dokter dalam melakukan transplantasi, upaya transplantasi mulai diminati oleh para penderita dalam upaya penyembuhan yang cepat dan tuntas.
Untuk mengembangkan transplantasi sebagai salah satu cara penembuhan suatu penyakit tidak dapat bagitu saja diterima masyarakat luas. Pertimbangan etik, moral, agama, hukum, atau sosial budaya ikut mempengaruhinya.
Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu.
Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima, dapat dibedakan menjadi:
1. Autotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu sendiri.
2. Homotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain.
3. Heterotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari suatu spesies ke tubuh spesies lainnya.
Ada dua komponen penting yang mendasari tindakan transplantasi, yaitu :
1. Eksplantasi, yaitu usaha mengambil jaringan atau organ manusia yang hidup atau yang sudah meninggal.
2. Implantasi, yaitu usaha menempatkan jaringan atau organ tubuh tersebut kepada bagian tubuh sendiri atau tubuh orang lain.
Disamping itu, ada dua komponen penting yang menunjang keberhasilan tindakan transplantasi, yaitu:
1. Adaptasi donasi, yaitu usaha dan kemampuan menyesuaikan diri orang hidup yang diambil jaringan atau organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk hidup dengan kekurangan jaringan / organ.
2. Adaptasi resepien, yaitu usaha dan kemampuan diri dari penerima jaringan / organ tubuh baru sehingga tubuhnya dapat menerima atau menolak jaringan / organ tersebut, untuk berfungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat berfungsi lagi.

Saat ini kegiatan transplantasi ginjal, jantung, hati, pankreas, paru-paru dan organ-organ tubuh lainnya di harapkan untuk dua tujuan utama. Pertama, sebagai solusi untuk mengawetkan organ-organ donor dalam waktu yang relatif lama. Keadaan ini memungkinkan seseorang untuk menjalani pembedahan selama 16 jam sehingga selama waktu itu ia dapat menerima 5 organ tubuh yang berbeda. Kedua, membuat semacam obat-obatan yang bersifat menekan sistem imun atau reaksi penolakan terhadap organ-organ yang di transplantasi. Oleh karena itu, organ-organ dapat di sumbangkan ke orang lain, baik sewaktu hidup maupun setelah meninggal. Seseorang yang sudah meninggal masih dapat memberi kehidupan pada orang lain. Di perkirakan, lebih dari 25 organ tubuh dan jaringan pada setiap mayat dapat di gunakan untuk keperluan transplantasi.
Pada umumnya, kelangsungan hidup orang-orang yang menjalani operasi transplantasi berlangsung baik. Mereka di antaranya ada yang berprofesi sebagai pemain basket seperti Sean Elliot yang menerima transplantasi organ ginjal. Ada juga yang berprofesi sebagai pemain softball. Keadaan ini menunjukkan bahwa hidup mereka dapat berlangsung secara normal setelah menjalani operasi.
Masalahnya, persediaan organ-organ untuk keperluan transplantasi sangat terbatas. Suatu saat, sebanyak 27.000 rakyat amerika serikat memerlukan sumbangan organ. Tingginya peermintaan terhadap organ-organ tersebut dapat berakibat kepada berbagai tindakan yang melanggar etika.
Suatu waktu, gubernur Pennsylvania menerima organ jantung dan paru-paru dalam waktu yang relatif singkat. Kondisi ini menunjukkan bahwa status sosial sangat berperan sehingga memperoleh kemudahan dalam mendapatkan organ transplantasi.
Pada kasus lain, seorang bernama Mickey Mantle, menerima sebuah transplantasi hati. Saat itu, masyarakat mempertanyakan apakah pantas memberikan sebuah organ tubuh kepada orang yang gemar mengonsumsi alkohol. Jika seorang ayah memberi sebuah ginjal pada anaknya, tentunya ia harus menjalani operasi besar dan menanggung berbagai konsekuensinya. Jika organ-organ di ambil dari orang-orang yang telah meninggal, siapa yang akan melindungi mereka yang sudah benar-benar meninggal itu ? dan apakah di benarkan tindakan rekayasa genetika hewan sebagai sumber organ manusia? Sangat beralasan jika organ-organ itu di adakan untuk di jual. Apakah tindakan ini hanya akan membuat orang-orang kaya yang lebih berpeluang menerima suatu transplantasi di bandingkan mereka yang tergolong miskin ?

Share ke :

About Syakir Rahman

Syakir rahman adalah seorang blogger, dan juga front-end web developer. Kunjung website pribadinya disini : http://www.syakirurohman.net
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar