Petasan yang di temukan di China hampir 200 tahun yang lampau, kini sering menerangi langit malam peragaan yang menakjubkan. Kembang api itu merupakan contoh indah bagaimana elektron bertingkah laku dalam kelimpahan energi atau panas. Bila suatu bahan di panaskan oleh ledakan mesiu hitam, seperti yang terjadi di sini, elektron-elektron atomnya terpacu dan melompat keluar dari orbitnya yang mantap dari keadaan dasarnya memasuki orbit baru yang tingkat energinya lebih tinggi. Tetapi, keadaan ini tidak mantap, dan elektron itu segera kembali ke orbit normalnya. Proses itu melepaskan ledakan energi, atau foton, dalam bentuk cahaya yang tampak. Inilah cahaya yang di lihat di langit sewaktu petasan meledak.
Pada kembang api, senyawa natrium di gunakan untuk menghasilkan cahaya kuning, garam stronsium dan litium untuk merah, tembaga untuk biru dan barium untuk cahaya hijau. Panduan warna dan bunyi menciptakan suatu pameran cahaya aneka warna yang menakjubkan.
Warna kembang api bergantung pada bahan yang di kandungnya. Kalau logam di bakar, masing-masing menghasilkan api berwarna tertentu; litium merah, natrium kuning, barium hijau, dan tembaga biru. Beberapa warna spektrum nyala atom di sajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel Spektrum Nyala Atom Logam
Logam | Warna Nyala |
Litium (Li) Stronsium (Sr) Kalsium (Ca) Natrium (Na) Barium (Ba) Molibdenum (Mo) Boron (B) Talium (Tl) Fosfor (P) Seng (Zn) Telurium (Te) Antimonium (Sb) Plumbum (Pb) Tembaga (Cu) Selenium (Se) Indium (In) Arsen (As) Kalium (K) Rubidium (Rb) Sesium (Cs) | Merah Merah Merah kekuningan hingga orange Kuning tajam Hijau kekuningan Hijau kekuningan Hijau terang kadang kekuningan Hijau Hijau pucat Hijau kebiruan Hijau pucat Hijau pucat Hijau pucat Biru langit Biru langit Biru Biru Ungu pucat Ungu pucat Ungu pucat |
Share ke :
0 comments:
Posting Komentar