Tumbuhan biji (spermatophyta)
Di antara sekian banyak jenis tumbuhan yang ada di dunia ini, tumbuhan biji (spermatophyta) merupakan jenis tumbuhan yang memiliki tingkat perkembangan paling tinggi sehingga jumlahnya sangat banyak dan mendominasi seluruh jenis tumbuhan yang ada. Untuk mempertahankan jeinisnya dari bahaya kepunahan, tumbuhan tersebut menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakannya. Biji terbentuk di dalam bakal biji yang terdapat pada bagian bunga. Tumbuhan biji memiliki bunga sehingga sering di sebut anthophyta. Jika di lihat dari alat perkawinanya yang tampak jelas dan mudah di amati, maka tumbuhan biji di sebut pula dengan phanerogamae. Jenis tumbuhan lain yang alat perkawinannya tersembunyi dinamakan crytogamae.
Sesuai dengan kedudukannya sebagai jenis tumbuhan yang paling sempurna tingkat perkembangannya, tumbuhan biji memiliki alat tubuh yang sempurna pula. Alat tubuh tersebut terdiri atas akar, batang, dan daun yang sudah dapat di bedakan dengan jelas dan berfungsi sesuai dengan tugas masing-masing.
Pada umumnya, biji yang di hasilkan terdapat pada bagian bunga yang secara berkala mengalami proses pembentukan biji. Berdasarkan letak bijinya tumbuhan biji dapat di bedakan menjadi dua kelas, yaitu tumbuhan biji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (angiospermae).
1) Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
Tumbuhan biji terbuka adalah tumbuhan yang bijinya tidak tertutup oleh daun buah sehingga terlihat dari luar. Pada umumnya, tumbuhan biji terbuka mempunyai runjung yang merupakan kumpulan dari daun buah. Secara umum, runjung di sebut dengan strobilus yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
Tumbuhan biji terbuka tidak pernah menggugurkan daunnya sehingga daunnya tampak selalu hijau segar (ever green). Sebagian besar tumbuhan biji terbuka berbentuk pohon dan dan sebagian lain berbentuk semak. Dari sekian banyak tumbuhan biji terbuka, ada yang dapat mencapai tinggi 100 m, misalnya kayu sepang (sequoiadendron giganteum) yang berasal dari amerika serikat.
Jika di amati lebih saksama, maka bentuk daun tumbuhan biji terbuka sangat beraneka ragam. Ada yang lebar dan tunggal seperti daun melinjo, ada yang majemuk seperti daun pakis haji, dan ada pula yang berbentuk jarum seperti daun pinus atau cemara gunung.
Tumbuhan biji terbuka berkembang biak secara generatif. Sel kelamin jantan (spermatozoid) di hasilkan oleh strobilus jantan, sedangkan sel kelamin betina (sel telur) di hasilkan oleh strobilus betina.
Pada beberapa jenis tumbuhan biji terbuka, strobilus jantan dan betina terdapat pada satu pohon (berumah satu), misalnya melinjo (gnetum gnemon) dan beberapa jenis lainnya pada pohon yang berlainan (berumah dua), misalnya pakis haji (cycas rumphii) dan cemara gunung (pinus merkusii). Proses penyerbukan dapat berlangsung dengan bantuan angin. Secara umum, system perakaran tumbuhan biji terbuka adalah akar tunggang.
Berdasarkan ciri khasnya, tumbuhan biji terbuka dapat di bedakan menjadi tiga suku (familia), yaitu Cycadinae, contohnya pakis haji (cycas rumphii); gnetinae, contohnya melinjo (gnetum gnemon); dan coniferae, contohnya pinus (pinus merkusii) dan damar (agathis damara).
2) Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup mempunyai biji yang terbungkus oleh daun buah. Tumbuhan biji tertutup merupakan tumbuhan berbunga sejati. Benang sari merupakan alat perkembang biakan jantan, sedangkan putik merupakan alat perkembangbiakan betina. Pada putik terdapat bakal buah yang di dalamnya terdapat bakal biji. Bakal biji merupakan ciri utama tumbuhan biji tertutup.
Sekitar 250.000 spesies tumbuhan biji yang telah di kenal berupa semak, perdu, dan pohon. Tumbuhan biji tertutp hampir di temukan di setiap habitat. Tumbuhan biji tertutup memiliki biji yang tersimpan dalam ruang bakal biji. Di dalam bakal biji terdapat lembaga (embrio) dan daun lembaga (kotiledon) sebagai tempat cadangan makanan. Berdasarkan jumlah daun lembaga, tumbuhan biji tertutup di kelompokkan menjadi dua subkelas, yaitu tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Perbedaan monokotil dan dikotil
a. Tumbuhan berkeping satu (monokotil)
Jumlah tumbuhan monokotil yang telah di kenal sekitar 50.000 spesies. Ciri utama kelompok tumbuhan monokotil adalah mempunyai biji dengan lembaga yang memiliki satu daun lembaga.
Cirri-ciri tumbuhan monokotil adalah :
- Mempunyai susunan akar serabut
- Ruas-ruas batang kelihatan nyata
- Daun berupih dengan letak berseling atau merupakan roset
- Pertulangan daun sejajar atau melengkung
- Bagian-bagian bunga umumnya berjumlah 3 atau kelipatannya
- Tidak mempunyai kambium
susunan tubuh tumbuhan monokotil lebih sederhana di banding dengan tumbuhan dikotil. Banyak jenis tumbuhan monokotil menjadi makanan pokok bagi kehidupan manusia. Berikut ini di uraikan beberapa suku (familia) yang tergolong ke dalam kelompok tumbuhan monokotil.
Ø Suku rumput-rumputan (gramineae)
Ciri-ciri :
-daun berbentuk pita
-tulang daun sejajar
-daun melekat pada ruas batang
-batang padat dan berongga
-berakar serabut
-bunga berbentuk bulir
Contoh yang termasuk suku rumput-rumputan adalah tumbuhan padi (oryza sativa) dan tebu (sacharum officinarum).
Ø Suku pinang-pinangan (palmae)
Ciri-ciri :
-berupa pohon ayau tanaman memanjat
-umumnya tidak bercabang
-daun menyirip
-pelepah daun melebar
-berumah Satu
Contoh yang termasuk suku pinang-pinangan adalah aren (arenga pinnata) dan kelapa sawit (elais guinensis).
Selain Gramineae dan palmae, tumbuhan monokotil juga mencakup suku pisang-pisangan(musaceae), suku jahe-jahean (Zingiberaceae), dan suku anggrek-anggrekan (orchidaceae).
b. Tumbuhan berkeping dua (Dikotil)
Jumlah tumbuhan dikotil yang telah di kenal sekitar 200.000 spesies. Ciri utama kelompok tumbuhan dikotil adalah mempunyai biji dengan lembaga yang memiliki dua daun lembaga.
Ciri-ciri tumbuhan dikotil adalah:
-mempunyai susunan akar tunggang.
-batang kebanyakan bercabang dan ruas-ruas batang tidak jelas.
-daun pada batang atau cabang dengan letak tersebar, berhadap-hadapan atau berkarang
-pertulangan daun menyirip atau menjari
-bagian bunga berjumlah 2,4,5 atau kelipatannya
-memiliki kambium
Tubuh tumbuhan dikotil ada yang berupa semak, perdu, atau pohon. Cara tumbuhnya pun ada yang tegak berdiri, merambat, atau menempel pada tumbuhan lain. Berikut di uraikan beberapa suku (familia) yang tergolong ke dalam kelompok dikotil.
Ø Suku jarak-jarakan (Euphorbiaceae)
Ciri-ciri:
-batang bergetah
-tulang daun menjari
-buah beruang tiga, masing-masing ruang terdapat satu biji
Contohnya adalah pohon karet (Hevea brasiliensis) dan ketela pohon (manihot utilissima)
Ø Suku polong-polongan (Leguminosae)
Ciri-ciri:
-Tubuh tumbuhan beruapa herba, semak atau pohon
-buah polong yang dapat dimakan karena kaya akan protein nabati
-mempunyai bintil akar yang mengandung bakteri Rhizobium sp. Sehingga dapat mengikat nitrogen dari udara bebas yang menyebabkan tanah bakas di tamani tanaman ini menjadi subur.
Tumbuhan polong-polongan dibagi menjadi tiga subfamily, yaitu petai-petaian(mimosoideae), johar-joharan(caesalpiniceae), dan kacang-kacangan (papilionoideae).
Suku kacang-kacangan sering di sebut tumbuhan berbunga kupu-kupu karena bunganya berbentuk seperti kupu-kupu. Mahkota bunga terdiri dari 5 helai yaitu :
-bendera yang berjumlah satu helai berukuran besar
-sayap yang berjumlah dua helai terletak di sebelah kanan dan kiri
-tunas yang bejumlah dua helai terletak di bawah saling melekat.
Contoh yang termasuk kacang-kacangan adalah kacang hijau (phaseolus radiatus), kembang telang (clitoria ternatea), kacang tanah (arachis hypogea), dan dadap (erythrina crista-galii)
Ø Suku terung-terungan (solanaceae)
Ciri-ciri:
-Bunga berbentuk bintang atau terompet
-kelopak dan mahkota berjumlah masing-masing lima helai dan saling berlekatan
-buahnya berupa buah buni dan kotak
-bakal buah beruang dua dan menumpang di atas dasar bunga.
Contoh yang termasuk suku terung-terungan adalah cabai (capsicum annuum) dan kecubung (brugmansia suaveolens).
Share ke :
0 comments:
Posting Komentar