Kacamata polarisasi

Sekarang ini ada beberapa tayangan televisi yang gambarnya 3D atau tiga dimensi. Untuk menonton tayangan 3D, kita harus menggunakan kacamata khusus. Perhatikan kacamata 3D yang di jual di toko-toko. Warna lensa kiri berbeda dengan warna lensa kanan. Lensa untuk mata kanan berwarna merah sedangkan lensa untuk mata kiri berwarna biru.
Ketika kacamata di gunakan, bayangan merah terlihat oleh lensa biru dan bayangan biru terlihat oleh lensa merah. Jadi, masing-masing mata melihat dengan cara yang berbeda. Mengapa warna merah dan biru yang di pilih? Pilihan ini ada hubungannya dengan panjang gelombang cahaya. Dalam tayangan 3D, warna merah akan membuat benda kelihatan di depan, sedangkan warna biru membuat benda kelihatan di belakang. Dimensi kedalaman di peroleh dengan memainkan kedua warna ini pada proses pembuatan film.



Melihat tayangan 3D dengan kacamata dua warna ternyata warna gambarnya menjadi kurang menarik. Mengapa demikian? Kita tahu bahwa cahaya bergerak ke segala arah. Polarisasi akan menyebabkan cahaya hanya bergerak ke salah satu arah saja. Agar terpolarisasi, cahaya itu di lewatkan melalui polarisator cahaya. Polarisator/filter ini di pasang pada lensa kacamata. Supaya mata kiri dan mata kanan melihat benda yang agak berbeda, lensa mata kanan di pasangi filter yang akan menyerap (menahan) gelombang cahaya vertikal, sedangkan lensa mata kiri di pasangi filter yang akan menahan gelombang horizontal. Dengam menggunakan kacamata ini, warna gambar tayangan 3D menjadi indah,  sayangnya lensa dengan polarisator harganya sangat mahal.


 

Share ke :

About Syakir Rahman

Syakir rahman adalah seorang blogger, dan juga front-end web developer. Kunjung website pribadinya disini : http://www.syakirurohman.net
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Posting Komentar