Dalam fisika kita mengenal sejumlah gerak. Ada gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, gerak melingkar beraturan dan lain-lain. Gerak itu di lukiskan dalam hukum newton yang merupakan hukum dasar mekanika.
Agak berbeda dengan berbagai gerak terdahulu yang beraturan, maka gerak brown merupakan gerak acak sama sekali tidak beraturan. Lintasan gerak brown dapat terjadi dalam jarak yang besar maupun jarak yang sangat kecil.
Gerak brown juga muncul dalam bidang matematika. Benoit E. mandel menciptakan cabang matematika yang di kenal dengan nama fraktal. Jika fraktal itu di tampilkan dalam bentuk geometri, maka ciri garis menyerupai gerak brown. Jika garis di antara dua titik pada satu gambar fraktal yang tampak lurus kita perbesar, maka potongan garis itu menunjukkan lagi garis berliku yang rumit.
Gerak brown di temukan Robert brown dalam studinya di bidang biologi. Dia melihat di bawah mikroskop pergerakan tepung sari yang terus-menerus dalam air. Kemudian brown juga mengamati dalam batu kristal yang transparan, partikel-partikel kecil yang terus bergerak secara tidak teratur, seperti yang di lihatnya pada tepung sari dalam eksperimen biologi.
Brown menemukan bahwa gerak itu bebas dari pengaruh luar, getaran mekanik, arus konveksi, keadaan kimiawi. Gerakan itu terdapat dalam sol, aerosol, emulsi, dan kabut. Misalnya, dalam sol As2S3 yang bermuatan negatif.
Gerak brown di jelaskan melalui teori molekul dan atom. Zat padat, cair dan gas terdiri atas molekul-molekul dan atom-atom. Pada zat cair dan gas, molekul dan atom bergerak lebih bebas daripada dalam zat padat. Gerakan itu meningkat ketika suhu meningkat. Pada suhu tinggi, molekul dan atom, memperoleh tenaga gerak yang lebih besar sehingga gerakan mereka lebih hebat. Di dalam gerakan, mereka bertabrakan satu sama lain. Butir tepung sari juga di tabrak oleh molekul dan atom. Namun, ukuran tepung sari lebih itu besar, maka di perlukan banyak sekali molekul dan atom untuk menggerakkan butir tepung sari. Karena di tabrak oleh banyak sekali molekul dan atom secara acak, gaya resultan tabrakan itupun menjadi acak. Bersama itu, butir tepung sari pun akan bergerak secara acak menurut gaya resultan yang acak itu.
Gerak brown di gunakan untuk menerangkan berbagai gejala fisika dari teori kinetik gas, konstanta avogadro, sampai ke termodinamika dan probabilitas. Bahkan sampai sekarang peristiwa ekonomi dan navigasi sempat di kaitkan dengan gerak brown.
Share ke :
0 comments:
Posting Komentar